Robin Williams, aktor dan komedian terkenal asal Amerika Serikat, meninggal dunia pada 11 Agustus 2014 dalam usia 63 tahun. Penyebab kematiannya adalah bunuh diri. Ia ditemukan tewas di rumahnya di California.
Awalnya banyak yang mengira bahwa penyebab utamanya adalah depresi berat, karena ia memang sudah lama berjuang dengan masalah kesehatan mental.
Namun, setelah hasil autopsi dan laporan medis keluar, diketahui bahwa ia menderita Lewy Body Dementia (LBD).
APA ITU LEWY BODY DEMENTIA?
Lewy Body Dementia (LBD) adalah gangguan otak progresif yang disebabkan oleh penumpukan abnormal protein bernama "Lewy bodies" di dalam sel-sel otak, terutama di bagian otak yang mengatur pikiran, perilaku, dan gerakan. Penyakit ini termasuk dalam jenis demensia, seperti Alzheimer, namun memiliki karakteristik yang sangat unik.
GEJALA UMUM LBD
LBD sering menunjukkan kombinasi dari gejala-gejala berikut:
1. Gangguan Kognitif
-
Sulit fokus atau bingung secara tiba-tiba.
-
Daya ingat bisa naik turun dalam sehari.
-
Kesulitan dalam merencanakan atau menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari.
2. Halusinasi Visual
-
Penderita sering melihat orang, hewan, atau benda yang tidak nyata.
-
Ini sering muncul pada tahap awal penyakit.
3. Gangguan Gerakan (Seperti Parkinson)
-
Tremor (gemetar), kaku otot, langkah kecil dan lambat, kesulitan menjaga keseimbangan.
-
Mirip dengan penyakit Parkinson, karena keduanya berkaitan dengan Lewy bodies.
4. Perubahan Suasana Hati dan Perilaku
-
Kecemasan, depresi, delusi (mempercayai hal yang tidak benar).
-
Penderita bisa merasa terancam atau bingung tentang kenyataan.
5. Gangguan Tidur (REM Sleep Behavior Disorder)
-
Penderita bermimpi sangat nyata dan sering "beraksi" saat tidur, seperti berteriak atau menendang.
-
Ini bisa menjadi gejala awal bahkan sebelum muncul gejala lain.
ROBIN WILLIAMS DAN LBD
Robin Williams awalnya diduga menderita depresi berat dan penyakit Parkinson. Namun, setelah ia meninggal dunia karena bunuh diri, dilakukan autopsi pada otaknya yang mengungkap bahwa ia menderita Lewy Body Dementia yang sangat agresif.
Dokter menyebutkan bahwa kondisi otaknya termasuk yang terburuk yang pernah mereka lihat — hampir semua bagian otak terkena. Ini menjelaskan perubahan drastis yang terjadi dalam perilaku, emosional, dan kondisi fisiknya dalam waktu singkat.
Dampaknya pada Robin Williams:
-
Ia mengalami kecemasan ekstrem, paranoia, dan kehilangan memori jangka pendek.
-
Halusinasi dan delusi mulai muncul.
-
Obat yang diberikan untuk gejala Parkinson ternyata memperparah kondisi LBD-nya, karena penderita LBD sangat sensitif terhadap obat antipsikotik.
Istrinya, Susan Schneider, kemudian menulis sebuah artikel berjudul "The Terrorist Inside My Husband’s Brain", menjelaskan secara emosional bagaimana penyakit ini menghancurkan kehidupan Robin dari dalam — tanpa dia sendiri benar-benar memahami apa yang terjadi pada dirinya.
PENGOBATAN
Sayangnya, belum ada obat yang bisa menyembuhkan LBD.
Perawatan difokuskan pada:
-
Mengelola gejala kognitif dan gerak.
-
Terapi fisik dan okupasi.
-
Dukungan psikologis bagi pasien dan keluarga.
-
Pengawasan obat yang sangat ketat karena banyak obat umum justru berbahaya bagi penderita LBD.
KESIMPULAN
LBD adalah penyakit otak yang kompleks dan sulit dikenali. Dalam kasus Robin Williams, penyakit ini merampas kemampuannya untuk berpikir jernih, bergerak, dan merasa aman — yang pada akhirnya membuatnya memilih mengakhiri hidup.
Kisah tragis ini membantu meningkatkan kesadaran dunia tentang penyakit yang sebelumnya sangat kurang dikenal ini.

Posting Komentar untuk "Robin Williams Dan Lewy Body Dementia - Teroris Di Dalam Otaknya"
Silakan tinggalkan komen yang beradab dan sopan. Anda sopan saya pun segan.