ZMedia

Antara Mobil Dinas dan Dana Hibah – Mari Lihat Lebih Jernih


Akhir-akhir ini ramai dibicarakan soal pembelian lima mobil dinas oleh Baznas Kabupaten Tasikmalaya menggunakan dana hibah dari Pemprov Jabar. 

Banyak yang kecewa, tak sedikit pula yang marah. Sebagian mempertanyakan: "Kenapa uang untuk umat dipakai beli mobil?"

Sebagai pengamat netral, mari kita coba luruskan beberapa hal:

1. Dana yang digunakan bukan dari zakat fitrah maupun zakat mal. Dana tersebut adalah hibah dari pemerintah provinsi, yang penggunaannya diatur dalam proposal dan perjanjian hibah (NPHD). Artinya, secara hukum dan prosedur, tindakan itu tidak menyalahi aturan.

2. Mobil yang dibeli bukan untuk kepentingan pribadi. Semua kendaraan dicatat atas nama institusi dan digunakan untuk mendukung kinerja operasional, agar pelayanan sosial bisa lebih maksimal. Bahkan sebelumnya, para pimpinan menggunakan kendaraan pribadi.

Namun, di sisi lain, kekecewaan masyarakat juga bukan tanpa alasan. Di tengah masih banyaknya kebutuhan sosial—dari guru ngaji yang belum sejahtera, lansia yang butuh uluran tangan, hingga UMKM yang menanti dukungan—keputusan pembelian mobil bisa saja terasa tidak sensitif, meski sah secara administrasi.

Lalu apa solusinya?

1. Baznas perlu lebih aktif mengomunikasikan penggunaan dana secara transparan dan mudah dipahami masyarakat. Buat laporan visual, infografis, atau video pendek yang menunjukkan ke mana saja aliran dana hibah digunakan.

2. Kedepankan empati dalam setiap kebijakan. Walau legal, kebijakan publik juga harus mempertimbangkan persepsi dan rasa keadilan masyarakat. Sensitivitas sosial sama pentingnya dengan kepatuhan administratif.

3. Masyarakat juga perlu terus diedukasi tentang perbedaan sumber dana di Baznas. Tak semua dana yang dikelola berasal dari zakat. Ada dana hibah, infak, CSR, dan lain-lain—yang masing-masing punya aturan dan ruang geraknya.

Mudah-mudahan dari kejadian ini, kita bisa belajar bersama. Lembaga publik belajar untuk lebih transparan dan komunikatif, masyarakat pun makin bijak dalam menyikapi informasi.

Kritik itu boleh, tapi mari tetap adil dan obyektif. Jangan sampai rasa kecewa membuat kita kehilangan semangat untuk saling percaya dan membangun bersama.

Posting Komentar untuk "Antara Mobil Dinas dan Dana Hibah – Mari Lihat Lebih Jernih"