DEEP POV Itu Apa Sih? Dan Kenapa Harus Hindarin Kata: saat, ketika, tiba-tiba, setelah, sebelum?
Lo mungkin pernah denger saran kayak gini:
“Hindarin kata saat, ketika, tiba-tiba, setelah, atau sebelum kalau mau nulis pakai deep POV.”
Terus lo mikir, "Kenapa sih harus ribet gitu? Emang kenapa?"
Tenang, gue jelasin.
Kenapa Kata-Kata Itu Sebaiknya Dihindarin?
Karena kata-kata itu bikin cerita lo berasa kayak lo lagi nonton, bukan ngerasain langsung. Padahal deep POV itu intinya adalah bikin pembaca nyemplung langsung ke kepala si tokoh.
Kalau lo bilang:
"Saat Dani membuka lemari, ia melihat boneka jatuh sendiri."
Itu kayak lo ngasih laporan berita. Formal. Datar. Jauh.
Contoh Biar Nggak Ngeblank
❌ Versi Kurang Deep:
Setelah Dani membuka lemari, ia melihat boneka jatuh sendiri.
✅ Versi Deep Banget:
Dani menarik gagang lemari. Bunyi engsel berderit menyambar telinganya.
Bruk! Sebuah boneka terhempas ke lantai. Badannya meringkuk, matanya menatap Dani. Mati.
Liat bedanya, bro?
Di versi kedua, lo ngerasain langsung momen itu kayak lo ada di situ. Lo denger bunyinya, lo liat gerakannya, lo ikut deg-degan bareng Dani.
Terus, Emang Harus Banget Dihindarin?
Jawabannya: nggak harus juga sih. Ini tuh semacam latihan biar lo terbiasa nulis dengan cara yang lebih immersive.
Kalau lo ngerasa perlu banget pakai kata “setelah” biar kalimat lo nggak ribet—ya udah, gas aja. Asal lo sadar, itu bisa bikin jarak antara pembaca sama karakter lo makin jauh.
Kesimpulannya?
Hindarin kata kayak saat, ketika, tiba-tiba, sebelum, setelah itu bukan buat bikin lo pusing. Tapi biar lo lebih mikir:
“Gimana caranya ngebawa pembaca bener-bener masuk ke dunia si tokoh?”
Lo bakal dipaksa:
-
Nulis reaksi spontan
-
Mainin pancaindra
-
Bikin transisi yang ngalir, tanpa harus bilang “habis ini, terus ini…”
Jadi, bro… mulai sekarang, coba tantang diri lo. Tulis kayak lo jadi si karakter, bukan cuma jadi komentator di luar lapangan.
Posting Komentar untuk "DEEP POV Itu Apa Sih? Dan Kenapa Harus Hindarin Kata: saat, ketika, tiba-tiba, setelah, sebelum?"
Silakan tinggalkan komen yang beradab dan sopan. Anda sopan saya pun segan.